Rabu, 02 September 2015

Tentang Daerah

Saya berasal dari daerah Kalimantan, tepatnya di Provinsi Kalimantan Tengah ibu kota Palangka Raya. Banyak macam budaya , makanan, dan juga ciri khas yang berasal dari daerah saya Kalimantan Tengah. Berikut adalah penelasannya....
1. Budaya
Anda pernah mendengar istilah upacara Tiwah? Upacara ini termasuk salah satu kekayaan budaya Indonesia. Indonesia yang memiliki keragaman budaya sehingga memiliki beragam cara juga dalam hal pemakaman. Dalam budaya di Kalimantan Tengah, terdapat sebuah upacara unik bernama Upacara Tiwah. Upacara Tiwah adalah sebuah ritual adat dalam suku Dayak. Upacara ini dilakukan untuk mengantarkan tulang orang-orang yang sudah meninggal menuju ke alam baka. Caranya adalah dengan memindahkan jasad sisa dari dalam liang kubur ke dalam sebuah tempat yang dinamakan Sandung. Jadi, seseorang yang meninggal akan dikuburkan dahulu, baru setelah beberapa tahun kemudian sisa jasadnya akan dipindahkan ke dalam Sandung. Ritual ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan masih dilestarikan hingga sekarang. Upacara Tiwah ini sering dijadikan sebagai objek wisata budaya baik itu oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Alasannya tak lain dan tak bukan adalah karena keunikan dan kekhasan dari upacara tersebut. Ritual ini menjadi ritual terakhir dalam upacara pemakaman seseorang, khususnya suku Dayak Pedalamam yang menganut agama Kaharingan.

2. Makanan Khas
  •  Rotan Muda
     Palangka Raya - Batang rotan yang biasanya dijadikan bahan baku untuk membuat meubel maupun kerajinan tangan, seperti tikar lampit, ternyata bagi masyarakat di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, justru menjadi makanan khas, terutama rotan muda untuk disayur.
     Untuk membuat makanan khas dayak ini, rotan terlebih dulu dibersihkan, kemudian kulitnya dibuang, dan bagian dalam yang agak lunak dipotong-potong ukuran kecil, agar memenuhi selera pengudapnya. Makanan khas sayur rotan ini dapat dijumpai di restoran atau rumah makan khas Kalteng, karena selain sulit untuk mendapatkan bahan baku rotan muda, sebagian warga jarang membuatnya, kecuali warga dari daerah pedalaman. Rotan muda biasanya mudah didapati di kawasan hutan atau di tepian sungai, dan menurut dia, cara memasaknya pun cukup sulit, karena terlebih dulu harus dibersihkan dari duri-durinya. 
  • Soto Manggala

  Kekayaan kuliner indonesia memang sangat luar biasa, tiap daerah memiliki kuliner khas masing-masing dan dengan ciri yang berbeda-beda. Mungkin bisa di bilang soto adalah salah satu kuliner khas yang banyak terdapat di indonesia dan tiap daerah memiliki soto yang berbeda, di lamongan ada soto lamongan yang gurih, di kudus ada soto kudus yang berbahan dasar daging kerbau dan masih banyak lagi. Kini saya akan coba hadirkan soto yang berasal dari kotawaringin barat salah satu kabupaten di kalimantan tengah, soto ini bernama soto manggala

soto manggala adalah soto yang sangat unik dan sangat berbeda dengan jenis soto yang lain, bukan hanya dari bahan yang di gunakan tetapi juga dari cara membuatnya. Jika di lihat dari namanya soto manggala adalah soto singkong atau soto ketela. kenapa demikian, ini karena orang kotawaringin barat menyebut singkong / ketela dengan nama manggala. Dalam soto manggala ini “posisi” nasi di gantikan dengan singkong (manggala) dan untuk daging menggunakan ceker atau kaki ayam.
3. Ciri Khas
 Ada beberapa ciri khas yang ada di Kalimantan Tengah yaitu.
        Getah kayu nyatu yang berasal dari pohon kayu nyatu. Pohon nyatu sendiri merupakan tanaman eksotis Kalimantan Tengah yang hanya tumbuh di dua wilayah tertentu di provinsi tersebut, yaitu di Kabupaten Pangkalan Bun dan di Kecamatan Bukit Tangkiling, Kota Palangkaraya. Getah kayu nyatu selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat adat suku Dayak di wilayah tersebut sebagai bahan baku untuk pembuatan kerajinan khas suku Dayak, seperti berbagai bentuk perayu, patung masyarakat adat suku Dayak dan berbagai bentuk kerajinan lainnya.
     Batik Benang Bintik merupakan kain batik khas daerah Kalimantan Tengah. “Benang” dalam bahasa setempat berarti helaian kain putih, sedangkan “bintik” berarti desain atau bintik yang diterakan di atas “benang”. Kekhasan pada baik ini terletak pada jenis motif yang mencerminkan kebudayaan suku Dayak, suku asli daerah tersebut. Motif-motif yang dituangkan dalam kain batik diambil dari lukisan-lukisan atau ukiran-ukiran yang biasa digunakan oleh masyarakat Dayak zaman dahulu dalam berbagai ritual atau upacara adat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar